MIKRO EKONOMI ISLAM

MIKRO EKONOMI ISLAM

 

MIKRO EKONOMI ISLAM

Kita lihat dulu apa itu ekonomi Konvensional

EKONOMI MIKRO KONVENSIONAL 

Ilmu Ekonomi: Ilmu yang mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam menentukan pilihan untuk menggunakan sumber daya langka (Ekonomi adalah ilmu memilih/ study of choice). 

Masalah Ekonomi: Kebutuhan manusia tidak terbatas namun sumber daya terbatas (masalah kelangkaan). 

Barang ekonomi: Barang yang mempunyai kegunaan dan langka sehingga diperlukan pengorbanan untuk memperolehnya. 

Barang bebas: Barang yang mempunyai kegunaan dan melimpah sehingga tidak diperlukan pengorbanan untuk memperolehnya. 

Prinsip Ekonomi: 1. Mencapai tujuan maksimum dengan pengorbanan tertentu. 2. Mencapai tujuan tertentu dengan pengorbanan minimum. 

Opportunity Cost: Sesuatu yang mestinya diperoleh namun tidak diperoleh (kesempatan yang hilang) karena memilih satu alternatif dan tidak memilih alternatif lain. 

Production Possibility Curve: Kurva yang menggambarkan kombinasi output maksimum yang dapat dihasilkan ketika seluruh sumber daya produksi digunakan. 

Masalah Pokok Ekonomi: 

1. Barang apa yang harus diproduksi (what) 

2. Bagaimana cara memproduksi (how) 

3. Untuk siapa barang diproduksi (for whom) 

Sistem Ekonomi: 

1. Tradisional: Masih sangat mengandalkan alam dan tenaga manusia. 

2. Pasar Bebas/ Kapitalisme: Masyarakat bebas melakukan kegiatan ekonomi dan pemerintah tidak ikut campur dalam kegiatan ekonomi. 

3. Komando/Etatisme: Pemerintah melakukan semua kegiatan ekonomi dan masyarakat tidak bebas melakukan kegiatan ekonomi. 

4. Campuran: Masyarakat bebas melakukan kegiatan ekonomi dan pemerintah ikut campur dalam kegiatan ekonomi. 

Kegiatan Ekonomi: 

1. Produksi 

2. Distribusi 

3. Konsumsi 

Pelaku Ekonomi 

1. Konsumen: Penyedia faktor produksi dan pembeli hasil produksi. 

2. Produsen: Penyedia hasil produksi dan pembeli faktor produksi. 

3. Pemerintah: Pengatur ekonomi sekaligus sebagai produsen dan konsumen. 

4. Masyarakat Luar Negeri (Produsen dan konsumen dari luar negeri).


MIKRO EKONOMI ISLAM

Ekonomi yang memasukkan islam sebagai variabel utama 

PENDAHULUAN 

Ekonomi Mikro Islam : Menjelaskan bagaimana sebuah keputusan diambil oleh setiap unit ekonomi dengan memasukkan batasan-batasan syariah sebagai variabel yang utama/independen. 

Perbedaan ekonomi Islam dengan ekonomi konvensional adalah filosofi ekonomi. 

Ekonomi Islam bukan ilmu murni melainkan ajaran/doktrin dan juga sebuah sistem.

Penjiplakan ekonom barat terhadap pemikiran ekonom Muslim: 1. Teori pareto optimum diambil dari kitab Nahjul Balaghah karya Imam Ali. 2. Gresham Law diambil dari kitab Ibnu Taimiyah. 3. An Inquiry into The Wealth of Nation (buku Adam Smith) banyak terinspirasi dari kitab Al Amwal Abu Ubaid. 

Sejarah Ekonomi Eropa 

Menurut Robert L. Heilbroner (bukunya The Making of Economic Society) pasar di Eropa terbentuk karena: 

1. Pedagang keliling 

2. Urbanisasi 

3. Perang salib 

4. Perubahan suasana kehidupan beragama 

ilmu ekonomi barat banyak diadopsi oleh ekonomi islam  kitab al amwal banyak disadur oleh adam smith  masa reinassence ilmu pengetahuan eropa berkembang, di sini agama menghambat ilmu pengetahuan. Sehingga muncul sekularisme, berusaha menyingkirkan agama.  Contoh fungsi konsumsi, Px,Py,T,H (memasukkan konsep kehalalan) 

*ilmu ekonomi konvensional warisan dr ulama-ulama terhdahulu hanya saja sudah dikembangkan 

TEORI KONSUMSI ISLAMI 

Kepuasan konsumen bertambah jika mengonsumsi lebih banyak barang halal dan mengurangi konsumsi barang haram (QS Al Maidah : 87-88). 

Semakin banyak barang halal yang dikonsumsi semakin tinggi utility dan semakin sedikit barang haram yang dikonsumsi semakin rendah disutility. 

Kepuasan maksimum: 

1. Memaksimalkan utility function pada budget line tertentu. 

2. Meminimalkan budget line pada utility function tertentu. 

Corner Solution: Konsumen meningkatkan utilitynya dengan terus menambah konsumsi barang halal dan mengurangi konsumsi barang haram hingga seluruh pendapatan habis untuk membeli barang halal saja


TEORI PERMINTAAN ISLAMI 

Kurva permintaan barang haram adalah vertikal (inelastis sempurna). 

Corner solution merupakan optimal solution. 

Keadaan darurat bukan solusi optimal. 

Konsumsi intertemporal: Konsumsi yang dilakukan pada masa sekarang dan masa yang akan datang. 

Rumus = Y = C + S 

Konsumsi dan pendapatan: 

1. Lender (Konsumsi < Pendapatan) 

2. Borrower (Konsumsi > Pendapatan) besar pasak drpd tiang 

3. Polonius Point (Konsumsi = Pendapatan)

Konsumsi Inter Temporal Islami (Y=C+I+S)= Y=FS+S *jika semuanya terpenuhi  Dikemukakan oleh Monzer Kahf. 

Terjadi jika: 

1. Islam dilaksanakan 

2. Zakat hukumnya wajib 

3. Tidak ada riba 

4. Mudharabah wujud dari perekonomian 

5. Orang rasional untuk memaksimalkan kemaslahatan 

Rumus Y = ( C + Infak) + S = FS (Final Spending di Jalan Allah) + S (Diambil dari hadits “ Yang kamu miliki adalah apa yang kamu makan dan apa yang kamu infakkan”).

Semakin tinggi riba semakin sedikit sedekah. 

Semakin besar pemanfaatn harga (investasi) semakin besar pendapatan. 

Aset yang menganggur diberikan disinsetif berupa zakat


TEORI PRODUKSI ISLAMI 

Produksi maksimum: (yang diotakatik output)

1. Maksimalisasi output dengan input tetap. 

2. Minimalisasi input dengan jumlah output tetap. 

3. Maksimalisasi output dengan jumlah biaya tetap. 

4. Minimalisasi biaya dengan jumlah output tetap. 

Bunga meningkatkan fixed cost sedangkan bagi hasil hanya mengurangi pendapatan sehingga bagi hasil lebih efisien daripada bunga. 

Pada jumlah produksi yang sama biaya produksi bagi hasil < bunga. 

Pada total cost yang sama jumlah produksi bagi hasil > bunga. 

Pada total revenue yang sama jumlah produksi bagi hasil > bunga. 

Bagi hasil akan lebih efisien daripada bunga. Karena bagi hasil mempengaruhi total revenue bergeser sedikit. Sedangkan bunga yg bergeser fixed cost. 

Semakin tinggi menjula dan membeli semakin tinggi pajak. Dan semakin rendah profit karena berhubungan dengan variabel cost. Beda dengan zakat semakin tinggi makan semakin tinggi profit. 

TEORI PENAWARAN ISLAMI

Pajak penjualan menurunkan total profit dan jumlah produksi karena pajak menambah total cost. 

Zakat tidak menambah total cost namun hanya mengurangi profit sehingga semakin besar profit semakin besar zakat (memaksimalkan profit sejalan dengan memaksimalkan zakat).

Recycling (daur ulang) lebih diutamakan daripada emission fees atau emission standard. *Lebih baik mencegah kerusakan daripada menambah manfaat